Sakit Gigi, Suatu Nikmat Atawa Sebuah Laknat

Sakit Gigi, Suatu Nikmat Atawa Sebuah Laknat


Beberapa hari ini akan postingan di Belukar Aceh News hanya ada seadanya sahaja, ya, yang pertama kerana saya tengah sakit gigi dan saya juga masih tengah membuat komik Tupai, Musang dan Ayam, membuat dan memasukkan gambar dari beberapa gambar seperti gambar pepohonan dan lainnya, memasukkan teks, lebih singkatnya iaitu untuk menjadi lembar lengkap daripada sesi sesi sebuah komik.

Adapun yang ingin diceritakan di sini iaitu perihal sakit gigi, bukan tentang komik komik tersebut. Sakit gigi, ya, bukan ini kali pertama saya mengalami sakit gigi, adalah sudah beberapa kali saya mengalami rasa sakit yang luar biasa itu, menurut saya sakit gigi adalah sakit yang sangat sangat luar biasa tak kala tengah mengalaminya.

Tempo hari saya pernah mengalami sakit gigi di dua tempat sekaligus tapi tak pernah minum obat sekalipun, alhamdulillah saya sanggup menahannya di kala waktu bahpun sakitnya di dua tempat sekaligus. Memang pada sa'at menahan rasa sakitnya itu akan air mata dengan sendirinya keluar dari dua bola pencahaya, dengan perlahan air air itu mengalir dan saya masih bisa juga beraktifitas bahpun demikian.

Nakeuh, sangat sangat berbeda kali ini, pada halnya gigi saya hanya sakit di satu tempat sahaja, tapi, ya, masyaallah, sakitnya itu luar biasa. Beberapa hari ini tiga lemping obat sudah habis saya minum, dan masih ada sepuluh butir lagi dalam satu lemping, itu rencananya untuk diminum di beberapa hari hadapan ini. Sesekali saya merasa lucu, kerana, dulu, di waktu gigi tengah sakit di dua tempat, tidak sekalipun pernah minum obat.

Sekarang ini, sakitnya hanya di satu tempat sahaja, tapi, ya, tapi. Duhai, indahnya sakit gigi ini. Sekarang Kamis malam tanggal 20 Desember 2018, sudah memasuki pukul 23;07 Waktu Indonesia Barat, saya juga tengah mengalami, merasai rasa sakit di gigi saya walau tak seberapa, ya, kerana selepas magrib tadi saya sudah minum obat.

Sejenak bolehlah, ya, kita kembali ke Belukar Aceh News dan postingannya di beberapa hari ini, memanglah di beberapa hari ini postingan di media ini kalau tidak salah saya, kemarin saya hanya memosting satu postingan dan kemarinnya lagi satu postingan, ya, kerana itulah, gigi ini tengah masa masanya minta dimanja manja oleh pemiliknya iaitu saya, hahaha.

Dan sebenarnya media ini bukan apa apa juga, tapi saya sudah merasa punya tanggung jawab di sini, saya akan merasa tak enak hati jika satu hari sahaja tak sampai memosting walau hanya satu postingan sahaja. Saya merasa tak enak hati kepada sekalian para pembaca, bahpun pembacanya itu hanya satu orang sahaja, saya tak hirau pada hal hal yang demikian.

Kita kembali lagi ke persoalan sakit gigi, adalah umur saya memang baru hampir memasuki dua puluh sembilan tahun, bulan April 2019 nanti baru genap dua puluh sembilan tahun. Tapi apa itu namanya, entah gigi gerahang namanya itu, ia yang berada di sebelah kiri mulut, gigi atas, di pertengahan tahun 2018 lalu sudah habis dimakan kalau bahasa Aceh saya tahunya Ringkeh, semuanya itu sudah habis dimakan Ringkeh tersebut.

Saya mempunyai penilaian sendiri terhadap gigi saya, bahpun bukan seorang ahli di bidangnya. Bahawa model gigi saya ini adalah model gigi yang rapuh, warna gigi saya tidak putih bersih, jika orang baru bertemu dan baru kenal dengan saya, pasti mereka akan mengira saya tidak pernah sikat gigi, ya, begitulah warna gigi saya.

Dan yang mahu saya beritahukan adalah sekarang sahaja umur saya baru hampir dua puluh sembilan tahun akan tetapi gigi gigi saya sudah ada yang tidak menemani mulut lagi, juga beberapa bulan kemudian gigi yang tengah sakit ini akan habis juga dan satu gigi saya di samping gigi hadapan atas sepertiga dari gigi tersebut dalamnya itu sudah bolong, tak nampak bolongnya kalau tidak diperhatikan, juga kerana kemarin itu gigi tersebut sudah ditambal oleh kakak saya.

Berarti, ya, bukan saya berharap bahkan selalu berdo'a kepada Allah SWT akan semua anggota di jasad ini, jangan ada yang berkurang dari diri ini hingga ajal menjemput usia di masa masa tua nantinya, aamiin. Ya, berarti mungkin tak sampai pun umur saya lima puluh tahun semua gigi sudah habis dimakan Ringkeh. Tak bisa dibayangkan.

Nakeuh, sekarang ini, yang rasa sakitnya itu tengah bersama, menemani hari hari saya di beberapa hari ini iaitu gigi gerahang sebelah kanan adalah gigi tersebut yang membuat pemiliknya harus minum obat, supaya rasa nyeri bisa tertahan sedikit. Adapun saya sudah merasa tak nyaman lagi dengan obat tersebut, kerana beberapa hari sahaja sudah habis tiga lemping, jujur saya takut. 

Namun dari apa sahaja yang sudah Allah SWT berlakukan kepada kita ini tidak lain dan tidak bukan adalah semuanya mempunyai hikmah dan syufa'at tersendiri bahagi diri jika kita senantiasa terus dan selalu bersyukur kepada-Nya. Menjadilah sakit gigi ini akanpada nikmat dari segala nikmat yang sudah Allah SWT tentukan untuk saya, sekian.

Salam Jum'ah barakah.

Banda Aceh, 20 Desember 2018.

Syukri Isa Bluka Teubai, penyuka sastra.

Post a Comment

0 Comments