Keterbatasan Bukanlah Penghalang 2

Nur Khalisa
Foto@Lodin LA

Keterbatasan Bukanlah Penghalang
Sekilas Tentang Perempuan Hebat Helen Adams Keller [Kisah Inspiratif]

Hanya 4 tahun, pada 28 Juni 1904 Helen lulus dari perguruan tinggi Radcliffe, dar itu lulus dengan predikat magna cumlaude. Ia adalah orang tuna rungu dan tuna netra pertama yang lulus dari universitas.

John Macy menjadi teman baik Helen dan Anne. Pada Mei 1905 John dan Anne menikah.  Setelah menikan nama Anne pun berubah menjadi Anne Sullivan Macy. Mereka bertiga tinggal bersama di Wrentham, Massachussets, dan selama waktu ini Helen menulis buku ‘The World I Live In–Dunia yang Kutinggali’.

Dari buku tersebut pertama kali pemikiran pemikirannya tentang dunianya dituliskan. Juga selama di waktu itu John Macy memperkenalkan perempuan yang memiliki keterbatasan ke dunia baru dan cara revolusioner untuk melihat dunia.

Dan pada 1909 Anne menjadi anggota partai Sosialis di Massachussets. Pada 1913 ‘Out of The Dark–Keluar dari Gelap’ dipublikasikan. Ini adalah sebuah seni esai sosialisme dan berdampak pada tenggelamnya Helen terhadap publik.

Pada tahun 1914, Helen Keller berkeliling Amerika untuk menjadi aktivis, konselor, maupun dosen terutama untuk anak anak yang memiliki keterbatasan seperti dirinya. Dengan didampingi Anne Sullivan, ia juga mengunjungi para tentara di sekeliling Eropa yang terlibat Perang Dunia II.

Ibu Helen, Kate meninggal pada 1921 karena penyakit yang tak diketahui dan hal ini menjadikan Anne sebagai satu satunya orang yang terus menerus harus ada di dalam  kehidupan Helen.

Namun pada tahun yang sama Anne jatuh sakit dan ini juga terjadi pada tahun 1922, akan penyakit bronchitis akut yang membuat Anne tak dapat bicara lebih dari berbisik dan dengan begitu membuatnya tidak mampu lagi bekerja dengan Helen di panggung.

Pada waktunya, Polly Thomson, mulai bekerja pada Helen dan Anne pada 1914 sebagai sekretaris, mengambil peran menjelaskan apa yang dimaksud Helen kepada publik teater.

Pada tahun 1923, Helen menjadi juru bicara bagi American Foundation for the Blind dan mengurus penggalangan dana, serta pengembangan sistem pendidikan yang lebih baik bagi penderita keterbatasan fisik.

Dengan berita meninggalnya John Macy pada 1932, meski pernikahannya dengan Anne tidak bertahan dan kandas di beberapa tahun sebelumnya. Anne Sullivan meninggal pada tahun 1936, Helen tetap meneruskan pekerjaannya dengan didampingi Polly Thomson, seorang sekretaris dan teman Helen.

Setelah Anne meninggal, Helen dan Polly pindah ke Arcan Ridge, di Westport, Connecticut, yang menjadi rumah Helen hingga akhir hidupnya. Setelah Perang Dunia II, Helen dan Polly menghabiskan, bertahun tahun melakukan perjalanan keliling dunia menggalang dana untuk yayasan di Amerika untuk tuna netra di luar negeri. Mereka mengunjungi Jepang, Australia, Amerika Utara, Eropa dan Afrika.

Kesehatan Polly Thomson mulai memburuk, sementara itu di Jepang ia mengalami strok ringan. Dokter menyatakan Polly harus berhenti mengikuti tur yang terus menerus yang ia jalani bersama Helen, dan meskipun awalnya hal ini sedikit memperlambat mereka, turnya dilanjutkan sekali lagi setelah Polly pulih.

Pada tahun 1953 sebuah film dokumenter “Tak Terkalahkan” dibuat yang mengisahkan kehidupan Helen, film ini memenangkan Academy Award sebagai film dokumenter terbaik.

Hal ini bersamaan waktunya dengan Helen mulai mengerjakan lagi bukunya ‘Guru’ 7 tahun setelah buku aslinya musnah karena rumah Helen di Arcan Ridge terbakar, buku ini akhirnya diterbitkan pada tahun 1955.

Polly Thomson terserang stroke lagi pada tahun 1957, ia benar benar tidak pulih dan akhirnya meninggal pada tanggal 21 Maret 1960. Abunya disimpan di Katedral Nasional di Washington DC bersebelahan dengan abu Anne Sullivan.

Perawat yang dibawa untuk merawat Polly dalam tahun tahun terakhir hidupnya adalah Winnie Corbally, yang kemudian beralih merawat Helen sampai tahun tahun terakhir hidupnya.

Pada tahun 1957 ‘Pekerja Ajaib’ pertama kali dipertontonkan. Sebuah drama yang memotret kesuksesan pertama Anne Sullivan berkomunikasi dengan Helen kecil, pertama kali ditampilkan sebagai tayangan di televisi di Amerika Serikat.

Ditulis ulang pada tahun 1959 untuk dipentaskan di Broadway dan mendapat sambutan hangat. Kesuksesannya berlangsung selama hampir 2 tahun. Pada tahun 1962 drama ini diangkat ke dalam sebuah film dan aktris aktris yang memerankan Anne dan Helen mereka berdua menerima penghargaan Oscar atas peran mereka.

Walaupun Helen Keller memiliki keterbatasan fisik, namun ia berhasil menjadi seorang penulis hebat. Helen menulis total 12 buku yang diterbitkan dan beberapa artikel. 

Pada usia 11 tahunlah, Helen menulis bukunya pertamanya itu dengan judul ‘The King Frost (1891)’. Ada tuduhan bahwa cerita ini dijiplak dari “The Frost Fairies” karya Margaret Canby.

Sebuah investigasi atas masalah tersebut mengungkapkan bahwa Keller mungkin telah mengalami kasus cryptomnesia, dimana ia memiliki cerita Canby yang dibacakan untuknya tapi lupa tentang hal itu, sedangkan memori tetap berada di bawah sadarnya.

Pada usia 22, Keller menerbitkan buku autobiografinya, The ‘Story of My Life’ (1903), dengan bantuan dari John Macy dan isterinya, Anne Sullivan. Ini termasuk kata kata yang Helen tulis dan kisah hidupnya hingga usia 21, yang ditulis selama waktu kuliahnya.

Pada 1908, Keller menulis ‘The World I Live In’ (1908) yang memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia. ‘Out of the Dark’, serangkaian esai tentang sosialisme, diterbitkan pada tahun 1913. 

Autobiografi spiritualnya, ‘My Religion’, diterbitkan pada tahun 1927 dan diterbitkan kembali sebagai ‘Light In My Darkness (Cahaya Dalam Kegelapan Saya).

Pada Oktober 1961 Helen mengalami serangan stroke pertama dari serangkaian stroke yang ia alami dan membuatnya menarik diri dari publik. Ia menghabiskan tahun tahun yang tersisa untuk dirawat di rumahnya di Arcan Ridge.

Pada tahun 1964 Helen dianugrahi medali kemerdekaan, penghargaan tertinggi yang diberikan negara kepada penduduk sipil, diserahkan oleh Presiden Lyndon Johnson. Setahun kemudian ia terpilih menjadi salah satu wanita yang diabadikan di Hall of Fame di sebuah pameran dunia di New York.

Helen Keller meninggal pada 1 Juni 1968 menginjak usia 87 tahun ketika sedang tidur di dalam rumahnya di Arcan Ridge. Jenazahnya dikremasi di Bridgeport, Connecticut dan sebuah jasa pemakaman mengatur agar guci abunya ditempatkan di Katedral Nasional di Washington yang lalu diletakkan bersebelahan dengan abu Anne Sullivan dan Polly Thomson.

Kata kata bijak Helen Keller; “Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu dikuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.”

Helen Keller tidak pernah menyerah akan keadaan walaupun ia memiliki keterbatasan fisik, namun ia membuktikan bahwa dirinya harus melawan tidak hanya menerima begitu saja. Ia merupakan salah satu tokoh kemanusiaan terbesar di abad ke-20. 

Begitulah sedikit banyaknya cerita mengenai Helen Adams Keller, yang merupakan salah seorang perempuan luar biasa yang pernah dimiliki oleh dunia. Semoga apa yang telah dilakukan bisa menjadi contoh bagi setiap manusia yang mempunyai cita cita besar di dalam kehidupannya.

Tamat...

Editor; Syukri Isa Bluka Teubai
Sumber Google.com


Post a Comment

0 Comments