Tertanggung Rasa


Tertanggung Rasa
Oleh; Syukri Isa Bluka Teubai

Partai Aceh adalah satu satunya partai lokal terbesar yang tetap, harus sama sama dijaga sampai kapan pun di Aceh ini, bukan malah sebaliknya dan juga bukan tidak boleh ada partai lainnya di Aceh.

“Tak perlu beranak jika ada satu sahaja tak sanggup diurus, maka sangat sangatlah berbahagia akan orang tua di masa tuanya yang mereka mereka itu punya banyak anak, terbuka banyak pintu rezeki”.

Kenapa saya ikut berkomentar di sini, logis; kerana saya merasa diri sebagai generasi Aceh, punya hak dan rasa memiliki apa yang dimiliki oleh Aceh begitu pula pada hal hal yang tengah terjadi sekarang ini, saya juga punya tanggungjawab. Begitulah semua kita, seharusnya. Jangan malah sebaliknya.

“Jangan-lah sok soan Belanda, lebih baik sok sok Aceh sahaja supaya anda terikat dengan hukum agama, jadi selalu akan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya”.

Beberapa tahun terakhir, sampai sekarang dan semua anda dan kita tahu, bahawa kharisma partai yang tercipta oleh kerana sejarah ini, sudah semakin pudar di mata masyarakat bahkan di kalangan kadernya sendiri, saya hanya seorang mahasiswa biasa. Tidak dan belum banyak mengerti apa apa.

Apalagi beberapa hari terakhir ini, beredar isu, akan digantikannya ketua DPRA sekarang Tgk. H. Muharuddin, yang ia pemilik suara terbanyak diantara semua caleg Partai Aceh pada pemilihan dua tahun yang lalu, dan kurang lebih dua tahun setengah sudah menjabat sebagai ketua DPR Aceh.

Belum ada catatan kriminal, belum ada kesalahan yang berdampak pada kerugian negara, rakyat dan lainnya, jika berkaitan dengan pribadi itu urusan pribadi, bukan urusan publik apalagi dikaitkan dengan politik; ini jelas melanggar aturan.

Tiba tiba ingin digantikan. Maka semakin bertambah persoalan yang tengah terjadi, sedangkan masalah masalah yang lain yang perlu segera untuk dibenahi, bisa, sudah terhenti.

UUPA, Bendera dan hal hal penting yang lainnya akan kekhususan daerah oleh sabab MoU itu yang harus segera dicari titik temunya, namun dengan kegaduhan yang terjadi, malahan itu terkorbankan sudah. Ingatlah bahawa setiap kebijakan yang berkaitan dengan Aceh ini, sampai dengan hari ini. Semua itu merupakan tanggungjawab Partai Aceh.

Kerana semua masyarakat itu hanya tahu Partai Aceh-lah yang bertanggungjawab penuh tentang semua itu, tentang semua hal yang berlaku, apabila akan sesuatu kesalahan yang terjadi di Aceh adalah kerana partai aceh, bukan kerana yang lainnya, miris sekali. Walau sebenarnya banyak yang lainnya. Pada yang sebenarnya ini adalah tanggungjawab bersama, semua kalangan, bukan Partai Aceh semata.

Tapi, inilah penilaian masyarakat, yang terjadi sampai hari ini. Jadi bagaimana mahu menyelesaikan semua persoalan yang tengah berkecamuk ini, jika pikiran, kekuatan terbuang sia sia pada masalah masalah yang bukan itu masalahnya. Jika memang itu pergantian, apa namanya itu, pergantian antar waktu (PAW), uraikan penyebab penyebabnya atawa apalah itu.

Yang bahawa bagaimana mahu memperbaiki citra Partai Aceh ini, bagaimana? Padahal anda anda itu semuanya pelaku sejarah negeri ini, sama sama rela untuk mati bila memang sudah waktunya tak kala perang dahulu, tapi sekarang ini, apa yang sudah membuat tujuan bersama di waktu, bisa terpecah menjadi pribadi pribadi?

Saya punya hak untuk bersuara di sini, kerana nanti pada masanya, Aceh ini saya yang warisi. Kami orang orang muda ini sangat berhak untuk bersuara hari ini, kerana nanti Aceh ini, kami yang warisi, bukan anda anda lagi. Maka wajarlah jika kami yang muda muda ini kadang kadang bersuara, adalah demi kebaikan, kerana itu yang memang kita inginkan. Semua kitA.

Jangan sesuka suka hati anda anda sahaja membuat kebijakan hari ini, apalagi yang berkaitan dengan marwah Partai Aceh, yang berkaitan dengan hal hal yang tengah berlaku di tanah negeri ini, jangan. Kerana semua yang anda perbuat hari ini, itu menjadi warisan kami nanti. Kami tidak mahu kesalahan anda hari ini akan menjadi beban kami nanti, kami tidak mahu itu.

Adalah kita semua tahu, kecuali berpura pura membuat gila diri, bahawa setiap masalah yang terjadi dan dibicarakan, adalah untuk menghasilkan harapan baru. Akan tujuan yang bersahaja untuk masa masa hadapan, kelak. Apalagi bahagi kami yang muda muda, mahu tidak mahunya peduli akan bagaimana Aceh hari ini, akan bagaimana Partai Aceh hari ini, bahawa suatu masa nanti itu adalah tanggungjawab.

Adalah untuk mencapai tujuan bersama, yang sama sama kita merasa damai dan nyaman dengan keputusan itu, bukan sebaliknya. Ingatlah, bahawa masyarakat Aceh sampai sekarang ini, setiap kesalahan yang terjadi, setiap persoalan, mereka masih menyalahi Partai Aceh dan orang orang yang ada di dalamnya. Ingat, ini yang perlu dibenahi, bukan malah menciptakan masalah baru di dalam rumah sendiri!

Ini yang perlu dibenahi, bukan hal hal yang bukan persoalan, seperti pergantiannya ketua DPR Aceh Tgk. H. Muharuddin. Adalah UUPA, Bendera dan tanggal 29 November 2017, nanti adalah hari puncak, keputusan yang perlu dinanti dan apabila sesuatu yang sudah menjadi hak kita tidak juga diberi, apa yang musti kita lakukan, bagaimana kita harus mengambil sikap, itu puncak persoalan kita, itu.

Ingatlah bahawa Partai Aceh dan anda anda itu adalah sebuah partai dan orang orang yang sangat luar biasa, kenapa? Kerana semua kita tahu, akan pendengki, pembenci sampai hari kiamat pun tidak akan pernah berhenti untuk mencela, membuat anda anda dan semua kita Aceh tercerai berai. Mereka tak akan berhenti sebelum semua itu terjadi.

Nakeuh, apalagi anda anda merasakan itu, sampai sekarang, kan? Bagaimana mereka mereka itu sampai hari ini memfitnah Panglima tertinggi Muzakkir Manaf, bagaimana? Apa mereka mereka itu sudah berhenti untuk memfitnah beliau, belum!

Maka berhati hatilah dengan pengkhianat, mereka itu sangatlah hinadina, pengkhianat itu selalu mencari celah untuk bisa berada dekat di samping kiri dan kanan anda, membisiki anda tak kala lengah. Berhati hatilah!

“Ini zaman bukan zaman penjajah, ini zaman bukan zaman yang sudah sudah. Mereka musuh tapi membantu, mereka kita, tapi mencela bahkan menebarkan fitnah tentang semua, ini zaman bermuka dua.”

“Kepada generasi hari ini, ingat suatu hari nanti kita punya tanggungjawab besar terhadap negeri ini. Marilah sama sama berjuang, benahi dan lakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini, supaya kesalahan yang sama tidak lagi kita warisi nanti”.

Syukri Isa Bluka Teubai, penyuka sastra.

Post a Comment

0 Comments