Syukri Isa Bluka Teubai, Lhok Seudu, Aceh Besar.
Foto; Mustakim Matang.
Dalam Harap Kumerindu
Karya; Syukri Isa Bluka Teubai
Di atas tanah ini kita lahir tempat di
mana bersemayamnya jasad para aulia, ulama, syuhada dan semua jasad indatu, masa
gemilang terkenang sebelum kini sudah ditelan oleh waktu, pandai agama tak pernah
takut mati kepada perang menjadikan hatinya rindu, orang orang bermarwah,
hormat menghormati disegani musuh adalah mereka mereka di kala itu.
Tanah ini, tanah sebuah negeri, dahulu,
tak kala cinta belum bermuka dua, benar dan kita semua tahu bahkan menyadari
ini bagaimana akan keperkasaan mereka, hei, ini benar, jangan dengarkan dongeng
mereka, jangan membaca buku yang ditulis oleh melata, itu kisah yang direka
reka mereka ingin sekali menghapus kebenaran yang ada.
Ini tanah negeri kita ketahuilah duhai sekalian
generasi muda, bukan tidak boleh hura hura namun tujuan adalah yang utama, jangan
lenakan dirimu dengan isu isu yang diciptakan oleh mereka, kerana kita masih
punya tanggungjawab dalam hidup bernegara.
Aceh dan rinduku kepada masa masa itu, salahkah
kita tak kala membela agama, adat, budaya, kolotkah kita jika berpegang teguh
kepada-Nya? Salahkah kita jika ingin mengambil kembali hak sendiri? Salahkan
kita jika bersatu dan sama sama melawan penjajah negeri ini, kita masih
dikhianati!
Hei, perang itu sangatlah kejam orang
orang mati seperti binatang kautahu, kan, sayang? Kemarin kita melihatnya dan
baru sahaja merasakan akanpada kebengisan bagaimana dipertontonkan, adakala
mereka yang kita cintai pergi dan tak pernah kembali sampai hari ini, apa yang
kita rasakan bagaimana akan perasaan ini, sayang?
Bergunakah air air yang mengaliri pipi
ini tak kala ayah kita tak pernah kembali, kelurga kita juga tak pernah
kembali, tanah sendiri tak boleh kita pijaki, apa itu? Maka jangan lagi terlena
bangkit dan belajarlah dari semua yang telah terjadi, dari dulu kita berperang,
tetapi selalu dibohongi dalam negosiasi, benahi ini!
Dalam harap kumerindu kepada gurangsang
aceh tersayang, dalam harap kumerindu kepada cahaya bulan dan bintang, jangan
lalai duhai generasi muda perjalanan ini masih panjang, di hadapan masihlah
banyak halang rintang.
Pelajari ilmu politik supaya mereka tidak
mudah untuk mencekik, pelajari ilmu bahasa supaya mereka tidak mudah mengelabui
kita, pelajari ilmu propaganda supaya imbang dalam hal pura pura, pelajari
segala selagi umur masih di badan dan ingatlah Allah, Ialah Sang Pencipta.
Banda Aceh, 05 November 2017.
Syukri Isa Bluka Teubai, Penyuka Sastra.
0 Comments