Di Negeri Orang Karyaku Bersua
Kesekian kalinya coretan saya ini terlukis indah di sana, di tempat sendiri tak pun dihargai, berpura pura tak tahu menahu sual, mereka tak peduli, tapi tak mengapa! Di tempat orang, sangat sangat dihargai. Nama nama termaktub dengan tinta emas, lembar lembar karya bertaburan, beterbangan ke sana ke mari. Di negeri orang, bukan di tempat sendiri.
Kesekian kalinya coretan coretan yang tak begitu penting bahkan ada yang benci tak kala saya tengah bergelut dengan coretan tersebut, mereka berkata; "Untuk apa kaumenulis, menulis itu semua, sungguh tak ada gunanya, waktu terlewat sia sia. Masamu habis tak berguna," kata mereka. Namun saya tak pernah mahu peduli apalagi untuk menjawabnya, padahal hasrat juga ingin bertanya kepada mereka;
"Kau mencari uang dan hidupmu hanya fokus untuk itu, tak pernah kaupeduli kepada bangsa, tak pernah. Kau pergi pagi, pulangmu sore bahkan ada yang pulang malam, bahkan ada lagi yang pulang pagi, demi mencari uang. Lalu, berapa banyakkah uang yang sudah kaudapati dan yakinkah kau, bahwa uangmu itu tak kan pernah habis? Adakah di benakmu itu sedikit sahaja rasa untuk melakukan akanpada hal yang berguna bahagi bangsa ini, bukan yang berguna untuk pribadi dan keluargamu sahaja, adakah itu?" Kira kira begitulah pertanyaan, pernyataan yang saya ingin tujukan kepada mereka. Saya juga manusia.
Terimakasih saya ucapkan kepada abang Tabir Alam selaku penyelenggara [ADIKARYA Antologi Poligenre) kali ini, kirimannya sudah berada di tangan saya. Begitu juga untuk seluruh karyawan PK (Negeri Malaysia), semoga selalu berjaya sampai bila bila. Dan para penulis yang tergabung di dalam buku Antologi Poligenre ini berasal dari 5 negara; Malaysia, tuan rumah penyelenggara acara. Brunai Darussalam, Singapore, Thailand dan Indonesia!
Syukri Isa Bluka Teubai, Banda Aceh, 03 Oktober 2017.
0 Comments