Salah Satu Tangga di Dalam Mesium Tsunami, Aceh.
Foto oleh @syukri Isa Bluka Teubai
Tangisan Zaman
Karya; Syukri Isa Bluka Teubai
Berlalu dan pergi, sekalian cintaku telah dibawa lari. Kubiarkan, biarlah itu terjadi kerana kutahu diri. Aku pergi, bukan dengan langkah yang mudah, tidak. Namun untuk apa aku menanti, tak ada gunanya lagi, caci-maki silih berganti kudapati, kautahu itu. Bahkan kau sangat sangat tahu siapa diriku!
Pagi pun menyapa dan terlihat betapa indahnya dunia, namun kudapati, hanya ada kebisingan. Tak seperti malam, ia pekat bahpun berselimut gulita, namun ketenangan ada di sana, aku mendapati itu. Di manakah keadilan, adilkah ini? Beri aku jawaban. Aku membutuhkan jawaban.
Siapalah diriku, siapa? Setidaknya namamu, tidak menambah daftar orang orang yang telah menyulam luka di dasar hati ini. Maka, aku pergi. Hanya cinta gila yang ada, jika bukan kerana harta dan tahta. Aku tahu siapa diriku, terlalu berat bagiku, aku takut hatiku membatu, jika sahaja aku masih di sini dan bersamamu.
Banda Aceh, 07 September 2017.
Syukri Isa Bluka Teubai, penyuka sastra.
0 Comments