Oleh; Syukri Isa Bluka Teubai
Ketika aku memilih judul dan ingin
menuliskan tentang mereka (orang-orang yang merdeka), aku sedikit merasa takut.
Bukan kerana nanti akan diburu oleh pihak keamanan dan atau apalah itu namanya,
bukan aku takut pada mereka. Nakeuh, kerana aku tidak pun berurusan dengan
keamanan atawa sebagai pengacau keamanan negara.
Aku takut menulis ini, aku takut orang
orang akan menganggapku juga sama seperti mereka nantinya (orang orang merdeka)
yang kumaksud itu. Tapi aku memberanikan diri, maka keputusanpun sudah kuambil,
setelah kupikir matang matang sebelum menulisnya. Maka adalah tulisan yang
berjudul orang orang merdeka ini untuk kalian semua.
Ingat, aku tidak mahu disebut sebagai
orang orang merdeka yang kumaksud di sini, aku bukan dari kalangan mereka. Kalian,
terserah, kuserahkan semua keputusan kepada pribadi masing masing, mahu dan
tidaknya dikategorikan kepada mereka yang kusebut tersebut, keputusan itu ada
pada dirimu.
Mereka; orang orang yang merdeka, selalu
ada di setiap tempat bahkan aku yakin dibelahan dunia mana sahaja, mereka tetap
ada, selalu akan ada. Orang orang yang tidak waras (stress) adalah maksud dan
tujuanku menulis ini, aku ingin menulis dan mengupas sedikit tentang kehidupan
mereka. Ini dari sudut pandangku, dari apa yang aku tahu dan kulihat, tidak dari
ilmu ini dan itu, bukan.
Kutakan mereka orang orang yang merdeka,
kerana hidupnya itu sangat enak, tidak harus berpikir untuk ini dan itu, bahkan
untuk masalah sekecil apapun itu, mereka tidak peduli. Kepada apa sahaja yang ada
di dunia ini mereka tidak peduli, kecuali satu iaitu; makan. Kulihat mereka
masih peduli terhadap makanan.
Entah, apa dan bagaimana rasanya setiap
sesuatu (makanan) yang diambil dari tempat tempat sampah atawa di mana sahaja
dijumpai tak kala mereka memakannya. Yang namun mereka masih membutuhkan makan,
hanya satu yang itu pengecualiannya. Ketika mereka membutuhkan makanan maka bagus
tidaknya makanan tersebut, kita tidak tahu dari segi apa mereka menilai itu.
Mereka jarang sekali sakit, bahkan hampir
tidak berpenyakit walaupun makanannya diambil dari tempat tempat yang tidak terjamin akan kebersihannya. Tubuhnya
selalu bugar, buktinya, hari ini kita berada di satu tempat; kita melihat
seorang yang tidak waras dan besoknya kita berada di tempat yang lain, kita pun
melihat seorang yang tidak waras, yang dirinya tersebut kemarin baru sahaja kita lihat
di tempat di mana kita berada di kesempatan waktu.
Jarak antara satu tempat (di mana kita
melihat orang tersebut kemarin) dengan tempat (hari ini kita mendapati orang
tersebut juga) itu, kira kira; jika kita berkendara dengan motor dan 60 km/jam kecepatan
yang kita pacu untuk mencapai tempat tersebut, tubuh kita merasa lelah. Apalagi
kalau jalan kaki, tapi mereka ada di sana di hari di mana kita juga tengah berada di tempat tersebut.
Maka kukatakan tubuh mereka lebih bugar
daripada tubuh kita dan sebagainya, sekarang kita kembali lagi kepada judul; ‘orang
orang yang merdeka’ aku membayangkan kehidupan mereka, alangkah indahnya hidup
yang dijalani oleh mereka mereka itu. tidak harus berpikir ini dan itu, tidak
harus berpikir tentang banyak hal yang ada di dunia ini.
Sedangkan kita, bagaimana kehidupan dan
harus menghidupi hidup ini dan lain lain, aku tidak memberi lagi contoh. Hah,
aku ingin tertawa, maka aku tertawa. Dan apa yang anda pikirkan tentang mereka,
benar atawa tidak jika aku berkata bahwa merekalah orang orang yang merdeka,
yang hidup enak di dunia ini.
Dan kebalikannya. Anggap sahaja tulisan ini
sebagai hiburan bagi semua, terutama aku, aku menulis ini adalah untuk
menghibur diriku sendiri, kerana selalu bertanya tanya di dalam hati, kapan aku
akan menulis tentang mereka; orang orang yang merdeka. Maka hari ini, cerita
mereka sudah kutulis dan berbahagialah aku.
Semoga kalian yang membacanya juga, sadar,
bahwa kitalah orang yang punya banyak pikiran, bukan mereka. Maka jangan melihat mereka
dengan sebelah mata!
Banda Aceh, 05 Agustus 2017.
0 Comments