Ayahku si Pembuat Garam Itu

Aku dan Adikku; Zulfan. Di tempat ayah kami memasak garam.
Foto; Lodin LA

Ayahku si Pembuat Garam Itu
Karya; Anakmu, Ayah Isa!

Dalam terik matahari dirinya tetap bekerja
dalam panas api, berasap, pengap, dirinya tetap bersahaja
air air laut terus ditimba yang tak pernah melihatnya
menganggap itu gila bukan luar biasa

Tapi, dirinya tak pernah acuh terhadap apa kata mereka
air air itu tak henti direbus
sampai mendidih menjadi buah harapan

Ayah, engkau tak pernah mengeluh tentang kehidupan
anak anakmu tetap, terus engkau sekolahkan
engkau adalah orang yang sangat sangat anti pada kebodohan
walau hanyalah engkau itu, si Pembuat Garam, Ayah!

Ayahku; Mohd Isa.

Sungguh matamu jarang terpejam
bahkan dalam kelamnya sang malam
semangat hidupmu pantas mereka contohkan
untuk menghadapi masa masa yang di hadapan

Ayah, sungguh aku sangat sangat bangga kepadamu
walau kata mereka; ‘kita hanya petani garam’
aku tak pernah peduli itu kerana telah kubiarkan pujian mereka
berlalu tak kala kulihat sebuah senyuman merekah di mulut wajahmu, ayah!

Bluka Teubai, Aceh, 13 Mei 2015

Syukri Isa Bluka Teubai, penyuka sastra, seorang anak "Petani Garam"!

Post a Comment

0 Comments