Iqbal AW
Foto@M Nazar
Aqua Sedang Dingin
Oleh; Syukri Isa Bluka Teubai
Mat Nu dan Mat Saleh tengah berada di
sebuah kedai kopi di kota Banda Aceh, tepatnya di Ulee Kareng.
Kedai kopi yang dekat dengan tujuh persimpangan
di Ulee Kareng tersebut, merupakan tempat langganan bahagi mereka berdua.
Pada hari kejadian perkara, yangmana Aqua
Sedang Dingin menjadi masalah bahagi keduanya;
Mat Saleh; “Kamu mahu minum apa?” Tanya pemuda
itu kepada rakannya.
Mat Nu; “Ane, kopi sahaja seperti biasa,
dan banyak gula!” Jawab Mat Nu.
Penyedia; “Abang, minun apa?” Tanya penyedia
itu kepada Mat Saleh.
Mat Saleh; “Aqua sedang dingin!” Jawab Mat
Saleh biasa biasa sahaja.
Penyedia; “Maksudnya?”
Mat Nu bingung, seketika melihat ke arah
penyedia itu, dirinya pun heran, “Adakah yang salah” ia berguman di dalam hati.
Kemudian ia berkata kata kepada penyedia tersebut;
Mat Nu; “Ada yang salah bang?” Tanyanya kepada
penyedia.
Penyedia; “Tidak, tidak ada yang salah. Tapi
saya tersinggung dengan kelakuan rakan anda.” Jawab penyedia itu.
Mat Saleh; “Apa salah saya bang!”
Seketika ia menjawab, kerana dirinya tidak merasa bersalah.
Penyedia; “Anda mengolok ngolok saya,
masak anda pesan ‘Aqua Sedang Dingin’. Memangnya ada aqua sedang panas? Bisa
bisa besok saya harus berurusan dengan ‘Aqus Gelas Dingin’, anda pikir kami di
sini tidak punya pekerjaan lain ya, kerja kami di sini hanya untuk mendingin
dinginkan gelas sahaja, anda pikir itu kerja kami di sini?” Jawab penyedia
menjelaskan.
Mat Nu dan Mat Saleh saling berpandang
pandangan antara keduanya, penyedia pergi meninggalkan mereka berdua.
Nekeuh, kejadian sudah berlaku. Pada halnya mereka itu sudah lama, saling kenal dengan penyedia dan sudah menjadi pelanggan tetap di kedai kopi tersebut.
Nekeuh, kejadian sudah berlaku. Pada halnya mereka itu sudah lama, saling kenal dengan penyedia dan sudah menjadi pelanggan tetap di kedai kopi tersebut.
Syukri Isa Bluka Teubai, Penyuka Sastra.
0 Comments