Satu hari yang lalu, tepatnya di tanggal
18 Agustus 2016, penulis sempat membaca tulisan salah seorang pengajar di
Misbahul Ulum, yang sering disebut dengan panggilan Ustat (Dalam Bahasa Arab). Iaitu,
tulisan yang ia poskan di laman Facebooknya yang berjudul “ALA KADAR HUT RI
KE-71di Misbahul Ulum Sangat Meriah.”
Mungkin siapa sahaja yang pernah mengenal,
mendengar nama akan dayah modern, baik di mana sahaja tempat dayah itu berada. Sungguh
tidak asing lagi untuk mendengar dan menyebut akanpada nama ustat. Kerana sudah
terbiasa dalam melafazkannya, apalagi di setiap hari harinya becakap dengan
bahasa arab.
Saiful Zahari, demikianlah nama salah
seorang ustat yang telah melukis cerita, kenangan yang teramat indah itu ke
dalam tulisannya. Dari apa yang ia ceritakan tersebut, kesemuanya itu mengenai tentang
rasa, adakala cintanya kepada Misbahul Ulum, peserta didik yang ada di sana dan
juga kepada sesama mereka mereka yang pengajar di sana.
Salah seorang ustat tersebut, telah
melebur ke dalam cintanya itu. Bagaimana akan keindahan, kebahagian yang tengah
dirasakan olehnya, oleh pengajar pengajar lain dan oleh semua peserta didik
(Santri/ah) yang ada di sana, semampu dan semuanya telah ia nadakan ke dalam
hikayatnya.
Bagi anda anda yang pernah menjadi,
merasakan dunia santri, pasti akan terputar kembali. Pada sejuta kenangan,
bermilyar cinta yang pernah dirasakan, dialami di masa-masa menjadi santri
dulu. Walau puluhan tahun anda anda itu, telah tidak lagi berada di sana.
“Ingin rasanya untuk kembali, mengulang
lagi akanpada suasana itu,” penulis yang juga pernah menuntut dan sudah tamat
dari Misbahul Ulum sejak tahun 2009 lalu, berguman di dalam hati.
Kerana memang besarnya cinta ini, dan
juga di Misbahul Ulum. Pertama sekali mengerti, menemukan cinta. Dan sampai
pada sa’at menulis buih buih rasa ini, penulis yang merupakan salah seorang alumnus
ke 12. Belum pun mampu untuk membalas besarnya rasa yang jatuh di cinta-nya
itu.
Adapun cerita yang ia tuliskan, iaitu
tentang kegiatan mereka. Yangmana sehari sebelumnya, tanggal 17 Agustus. Ustat
dan semua santri di Misbahul Ulum, Paloh tersebut. mengadakan acara di kala
menyambut hari kemerdekaan yang sudah mencapai tahun ke 71 tersebut.
Adalah tanggal 17 di bulan Agustus. Yangmana
di setiap tanggal tujuh belas tersebut, masyarakat indonesia merayakan tahun
ulang dari awal kemerdekaan bagi negeri indonesia. Dari Sabang sampai Marauke,
pasti merayakan hari besar yang di waktu perayaannya itu terdapat berbagai
macam acara.
Dan juga kala melihat akanpada foto foto
yang turut diposting olehnya itu, kesekian kalinya bergejolak rasa di hati ini.
Untuk kembali lagi ke masa masa itu.
“Bila aku bisa memutar waktu, seketika
akan memelukmu. Bila aku mampu mengendarai itu, sekejap mata akan berada di
sisimu. Namun apadayaku hanya lewat do’aku, kan kusertai setiap malam malamu,”
Penulis belum ingin mengakhiri cerita
ini. Namun berakhir sudah ceritanya di sini, Banda Aceh, 19 Agustus 2016.
Semoga kita semua dalam kesehatan dan diberkahi dengan umur panjang. Salam
santun, salam sukses untuk kita semua. Misbahul Ulum di Atas dan Untuk Semua
Golongan.
Syukri Isa Bluka Teubai, alumnus angkatan
2009 Misbahul Ulum.
Tulisan ini sudah dimuat di
Portalsatu.com dengan judul; "Di Misbahul Ulum Aku Menemukan Cinta."
0 Comments