Ilustrasi; Suasana pagi di Seurapoeng, Pulo Aceh.
@Syukriisablukateubai
Bara CintaOleh: Syukri Isa Bluka Teubai
Anak-anak di sekolah menengah ke atas (SMA), berhamburan keluar dari ruang belajar masing-masingnya setelah mendengar lonceng pertanda waktu istirahat sudah tiba.
Tanpa dikomandoi hampir semua dari mereka-mereka itu, baik lelaki mahupun perempuan, menuju ke kantin-kantin yang ada di tempat mereka mencari ilmu tersebut.
Kerana dahaga ataupun rasa lapar yang tengah didera, mungkin oleh sabab sebelum ke sekolah tadi pagi, tidak, tidak sempat untuk sarapan. Mereka pun terlihat dengan makan-makanan pilihan selera masing-masing pribadi dari tangannya.
Azizul merasa heran oleh tingkah seorang perempuan yang bernama Raisa, kerana setelah sampai di kantin. Perempuan yang juga siswi dari kelas tiga A itu terus memperhatikannya sembari sesekali merekahkan senyuman menawan untuknya.
Ia terus memutar pikirannya, ada apa gerangan dengan Raisa yang di kesempatan ini terus memperhatikannya. Tidak pernah dari kemarin-kemarin tingkah siswi itu begini kepadanya.
Azizul Hakim sudah lama mempunyai seorang tambatan hati, perempuan itu juga berada satu ruang kelas dengannya, juga dengan Raisa. Dan semua mereka yang di dalam satu ruang tersebut termasuk Raisa, tahu bahawa Dara adalah kekasih haramnya Azizul.
Hubungan mereka sudah satu tahun dan sampai dengan detik waktu, Raisa memperhatikan Azizul di kantin. Hubungan keduanya (Azizul dan Dara) masih baik-baik sahaja, tidak ada masalah diantara mereka berdua.
"Boleh gabung tidak?" Tiba-tiba suara itu membuat Azizul terkejut, seketika berpaling ke arah suara itu dan ia mendapati Raisa sudah berada dekat dengannya.
"Boleh-boleh, silahkan. Di sini, di sebelah Azizul," Hed yang langsung mempersilahkan Raisa, ia memberi kursinya yang tepat di sebelah kiri Azizul untuk perempuan tersebut dan lelaki itu duduk di kursi lainnya yang juga masih di meja yang sama.
Azizul merasa tidak enak hati, kenapa Hedi seketika mempersilahkan Raisa untuk duduk di sampingnya. Dan tiada pernah meminta akan persetujuan daripadanya. Rakan-rakan yang lain pun terlihat menyimpan tanda tanya di wajah mereka, atas sikap Hed di kesempatan ini.
Suasana di meja sudut sebelah kanan kantin sekolah itu pun kembali normal, mereka terus bercakap-cakap. Namun Azizul terus merasa tidak enak hati, jika sahaja ia samasekali tidak peduli kepada Raisa. Akan bagaimanakah hati si perempuan itu, ia bukan seorang yang sombong.
Namun sangat-sangat menjaga sikapnya, kerana ia sadar bahawa ia juga akan cemburu jika di samping Dara ada seorang lelaki lain. Bara cinta diantara mereka telah menyala. Dan ini yang sangat ditakuti oleh Azizul, kerana di belakangnya ia pernah, bahkan hampir sering mendengar akan kata-kata 'playboy' untuknya dituju.
Ia juga terkadang heran, siapa yang sampai sebegitunya benci terhadap dirinya. Pada hal nya, ia tak pernah suka mencampuri masalah, persoalan pribadi orang lain.
Lonceng kembali berbunyi, pertanda jam istirahat sudah usai. Semua siswa yang ada di kantin termasuk dari kumpulan mereka itu terus beranjak memasuki ruang kelas.
**********
Sepekan masa sudah terlewati, namun tingkah Raisa kepadanya semakin menjadi-jadi, bahkan sudah seperti ia kekasih Azizul. Perempuan itu tidak peduli lagi dengan keadaan, ia tidak peduli dengan Dara yang masih ada hubungan dengan Azizul.
Pada hal nya Dara dan Azizul selama sepekan ini juga, mereka sangat-sangat sering berbeda faham. Walau Azizul sudah menjelaskan kepada Dara tentang ia dan Raisa tidak ada hubungan apa-apa, ia juga sangat merasa heran dengan semua ini.
Namun setelah dipikir-pikir, Azizul pun mengajak Raisa dan ia bersama Dara di kala waktu. Kantin sekolah telah menjadi saksi atas bara cinta anak manusia itu.
"Sungguh, aku tidak tahu bahwa diantara kalian masih ada hubungan, sungguh aku tidak tahu," Raisa merasa sangat malu.
"Kerana Hed yang telah berkata padaku, bahawa kamu Azizul, sudah putus dengan Dara dan engkau jua mengutarakan cintamu kepadaku. Maka setelah aku mendengar berita itu," Raisa terus berkata-kata.
"Dengan serta-merta aku terus mendekatimu, dan engkau, juga semua sudah tahu itu. Bodohnya aku, kenapa tidak pernah bertanya sahaja secara langsung kepadamu," ia masih berkata-kata.
"Hed telah membohongiku, juga telah mencoba merusak hubungan kalian. Dari hatiku yang paling dalam, aku meminta ma'af kepadamu Azizul, juga kepadamu Dara," Raisa terdiam.
"Hed juga yang telah berkata kepadaku, bahawa engkau sudah jadian dengan Raisa," Dara menyambung seketika percakapan mereka.
Suasana hening, angin sepoi-sepoi terasa menusuk pori-pori di pagi menjelang tengah hari tersebut. Dan sekarang semuanya sudah jelas. Azizul masih juga bersahabat baik dengan Hed, walau si pengecut itu sudah mengkhianatinya.
Tapi sampai sekarang Hed belum tahu, bahawa kemunafikannya itu sudah diketahui oleh mereka bertiga. Juga Raisa sampai sekarang masih menjaga hubungan baik dengan Azizul dan Dara. Bara cinta itu pun dengan segera bisa diredam.
"Biarkan pendengki itu sendiri, pada waktunya ia juga akan bosan dan mati," Azizul berguman sendiri, malam itu bulan sabit tengah ditemani bintang. Ia pun beranjak dari tempat duduknya, kemudian masuk ke dalam rumah orang tuanya.
0 Comments