Ilustrasi@Syukriisablukateubai
Bak Jampee Itam
Oleh: Syukri Isa Bluka Teubai
Dua bulan nek Puteh mengobati kak Baidah,
perubahan-perubahan sudah terjadi. Adalah nampak kesembuhan yang mewakili kak
Baidah.
Hari-hari
terlewati, kesembuhan-kesembuhan mulai nampak nyata, walau mulutnya tidak
kembali sembuh seperti semula. Tetap bersyukur kepada Allah SWT. Yang demikian
memang sudah taqdir Ilahi Rabbi.
Pada intinya ia sudah sehat kembali. Dan
bahkan keadaannya sekarang seperti orang yang tidak pernah sakit menahun, sudah
bisa makan, berjalan, tertawa dan kecerian itu sekarang berpihak kepadanya
lagi.
Akhir
dari semua kemelut yang sudah berlaku. Nek Puteh mengakhiri ceritanya tentang
kak Baidah.
“Sekarang ia sudah menikah dan sudah dikaruniai empat orang anak oleh
Allah SWT. Meskipun mulutnya agak serong dari mulut orang biasa dan ia juga
cucu saya,” kilah nek Puteh lagi.
Bermacam
ragam cerita dan kejadian telah terjadi pada pohon tua itu, setiap warga
kampung yang ditanyai, pasti akan ada cerita-cerita baru yang belum didengarkan
sama sekali yang akan mereka ceritkan, walaupun itu cerita mereka.
Namun
secara sadar dan pasti, bak jampee itam masih berdiri kokoh sampai pada sa’at
ini, air yang mengaliri sungai di bawah pohon tua masih tetap seperti adanya.
Saksi-saksi
bisu dari hal-hal yang ada di samping pohon itu tetaplah menjadi saksi bisu.
Tetap membeku padanya sepanjang masa berlaku dan berlalu, yang akan datang
tidak akan mudah untuk dimengerti, tentang itu.
Padalah
padanya pohon besar tua. Bak jampe itam yang melegenda menjadi bukti sejarah
bagi mereka.
Hari-hari
terlewati seperti biasa, pohon tua kian berumur dan terus menjadi legenda nyata
bagi warga kampung Belukar Lebat.
Cerita-cerita
itu tiada akan habis-habisnya. Meskipun pohon tua sudah pernah digulung oleh
gelombang besar pada musibah belasan tahun yang lalu, karena memang dekat
dengan laut.
Akan
tetapi pohon itu masih juga berdiri tegap, bagaikan ia tiada pernah mengalami
kejadian itu. Dan bagaikan tiada pernah terjadi apa-apa, pada dasarnya.
Namun itu tetap menjadi sebuah misteri, cerita-ceritanya akan terus dinanti-nanti dan menjadi bukti dalam sejarah pribadi. “Nyatalah yang nyata, dan adalah yang ada. Pohon tua besar itu tetap terus akan menjadi legenda,” kilah nek Puteh. Sebuah senyuman pun kian elok di wajah renta itu.
TAMAT.
0 Comments