Keberagaman Menyatukan Kita


Keberagaman Menyatukan Kita
Oleh: Syukri Isa Bluka Teubai

Sebagai seorang manusia, sangatlah lumrah hidup dalam keberagaman baik waktu, budaya, berprilakau dan segala sesuatu yang membuatnya harus bersatu. Tiada mungkin untuk memisahkan diri dari ras, suku dan akanpada hal yang dimaksud. Kerana kita tahu bahawa yang hidup di dunia tuhan semuanya adalah hamba, baik jin apalagi manusia.

Adalah tamsilan dari sapu bunga kelapa, seandainya ranting itu satu maka ia tiada bisa digunakan untuk menyapu. Maka dari itu, keranya banyak dan menyatu dalam satu genggam ikatan dan menjadilah ia sebuah sapu yang mampu membersihkan sekalian sampah yang bertaburan di halaman rumah. Umumnya di segala tempat.

Pilihan bukanlah untuk harus memilih pada yang disukai, disenangi apalagi pada yang tiada bisa melakukan apapun. Lingkaran adalah cincin waktu yang harus dijalani di dalam kehidupan, bersamaan. Tiada bisa didahului dan diakhiri, haruslah ia beriringan walau bagaimanapun itu.

Kenapa harus memisahkan diri dari hal-hal yang memang itu sudah menjadi ketentuan dalam keberagaman dan sangatlah kurang etisnya bila memisahkan diri hanya bersabab untuk kepentingan pribadi, apalagi mahu menjadi penguasa/ketua di kelompok baru yang akan diciptakannya sendiri, miris.

Jangan kerana sabab pada setiap gagasan/wacana yang diberikan dan tiada mahu ditanggapi oleh masyarakat banyak pada umumnya, berhinggalah untuk memisahkan diri dan membuat pergerakan baru. Pada hal tersebut sungguh sangatlah memalukan. Biasanya orang semodel ini mereka tiada lagi peduli bahkan mungkin tiadapun tahunya soal martabat. Harga dirinya itu sangatlah rendah walaupun ia seorang yang bersekolah tinggi.

Cobalah wahai sekalian hamba, berfikir positif jangan suka sekali untuk memecah-belah parsaudaraan sesama dalam garis besar hamba. Berfikirlah kreatif, dan sering-seringlah melakukan hal-hal yang tiada bisa memecahkan kesatuan dalam keberagaman hidup, walau pada dasarnya dirimu seorang pemuja nafsu.

Akan lebih baik dan terlihat profesional, jikalau setiap pendapat-pendapatmu itu tiada bisa diterima khususnya oleh khalayak ramai. Intropeksilah dirimu itu, mungkin sahaja apa yang dikatakan olehmu ada kesilapan yang sangat fatal bila mereka akan mendengarnya. Apalagi akan membuat suasana semula lebih kacau lagi dengan sabab ulahmu untuk berpendapat.

Setiap perubahan yang akan terjadi adalah bukan dengan sendirinya, namun pada yang itu kita harus lebih dewasa dalam menanggapi untuk bisa menerimanya, apalagi untuk kemulian orang banyak, bukan personal. Sesungguhnya keberagaman adalah rahmat yang tiada mampu disyukuri dengan cara apapun. Kerana dalam sebuah ikatan sapu bunga kelapa itu memiliki kekuatan luar biasa jika kita mampu mengendalikan dan memahaminya.


Jangan sesekali diperbudak hawa nafsu walau memang sudah demikian hakikatnya, bukan kita tiada mampu untuk bisa lepas dari kewarasan diri yang memiliki kehendak pada segala sesuatu yang pada dasarnya itu bukan dari kemauan manusia secara sadar. Dan untuk itu marilah sama-sama menjaga kesatuan dalam keberagaman ini. Kerana apa yang kita mahu belum tentu menjadikannya kebaikan bagi diri sendiri apalagi untuk sekalian umat.

Post a Comment

0 Comments